Oleh: Herman Setyawan, M.Sc (Arsiparis Muda-UGM)
Arsip dan rasa syukur kepada Allah SWT, tampak seperti dua topik yang tidak berhubungan, tetapi sebenarnya dapat dihubungkan dengan cara yang elegan. Misalnya, arsip dapat memberikan sumber informasi yang kaya tentang bagaimana orang-orang di masa lalu mengungkapkan rasa syukur mereka kepada Allah SWT.
Baca juga:
Sukses Gelar Pelepasan Volunteer GenRICA
|
Melalui buku harian, surat, dan dokumen lainnya, kita dapat belajar tentang peran agama dalam kehidupan manusia dan bagaimana mereka berupaya menumbuhkan rasa syukur dan hormat kepada ilahi.
Arsip sebagai sumber syukur, dikatakan demikian lantaran Arsip dapat menjadi sumber rasa syukur. Dengan melestarikan dokumen dan artefak sejarah, manusia dapat menghormati generasi terdahulu dan memberikan apresiasi yang lebih besar atas perjuangan dan pencapaian mereka.
Arsip memungkinkan manusia terhubung dengan masa lalu dan mengenali cara membalas budi kepada mereka yang telah pergi.
Kesimpulannya, secara keseluruhan, arsip dan rasa syukur kepada Allah mungkin tampak seperti topik yang terpisah, tetapi keduanya merupakan aspek penting dari budaya dan sejarah manusia.
Dengan mempelajari arsip dan mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang masa lalu dan masa kini serta menumbuhkan rasa keterhubungan dan penghargaan yang lebih besar terhadap dunia di sekitar kita.